الخميس، 11 أكتوبر 2012

Pengaruh Bahasa Arab di Indonesia Cukup Luas


 10 Juli 2012 –Foto
Jakarta (Pinmas)—Pengaruh bahasa Arab di Indonesia masih cukup luas, apalagi kitab suci Al Quran berbahasa Arab dan bahasa ini dipergunakan dalam kegiatan peribadatan. Demikian disampaikan Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar di Jakarta.
“Orang Indonesia sangat mengagumi bahasa Arab, karena bisa menikmati mufrodat (kosa kata) yang tidak ada dalam bahasa Indonesia,” kata Wamen pada pembukaan konferensi pengajaran bahasa Arab di Jakarta, Senin (9/7) malam.
Acara yang diikuti ratusan peserta dari manca negara diselenggarakan kerjasama Ittihadul Mudarrisi al-Lughatil al-‘Arabiyyah (IMLA) dengan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Menurut Wamen, bahasa Arab adalah bahasa lahir dan batin, sedang yang lain bahasa lahiriyah. “Sebagaimana mengupas batin Al Quran, satu baris bahasa Al Quran terjemahannya tiga baris bahasa Indonesia, sehingga sulit membedakan terjemah dengan tafsir,” kata guru besar yang juga Rektor Perguruan Tinggi Ilmu AL Quran (PTIQ).
Rektor UIN Jakarta, Komaruddin Hidayat mengatakan penyelenggaraan konferensi ini sebagai ajang diskusi antara guru-guru bahasa Arab di tanah air dengan peserta luar negeri yang sebagian besar dari negara Timur Tengah, dengan demikian mereka dapat menggali pengetahuan serta pengalaman secara langsung.
Menurut Komaruddin, pengajaran bahasa Arab di Indonesia saat ini tertinggal dibanding bahasa lain seperti Inggris. Disamping semakin menurunnya motivasi untuk mempelajari bahasa Arab, bahasa ini juga tidak dipergunakan sebagai bahasa ilmu pengetahuan.
“Bahasa Inggris punya kelebihan karena sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan bahasa bisnis,” ucap Komaruddin. (ks

ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق